Thursday, May 01, 2008

Bisnis IT Di Indonesia Itu Susah

Belakangan ini, salah satu buku yang lagi sering dibaca adalah "10 Pengusaha Yang Sukses Membangun Bisnis Dari 0". Kenapa buku ini menarik? Buku ini berisi cerita 10 orang yang berhasil membangun bisnis di Indonesia. Di pembuka buku itu dijelaskan, bahwa orang-orang yang dipilih ini bukan orang yang berhasil karena dari warisan atau korup :) Isinya adalah betul-betul orang yang membangun bisnis dari 0 di Indonesia. Sam, kok Indonesianya sampe dikasih tebel miring gitu? Ya, soalnya banyak buku-buku yang berisi biografi para pebisnis. Tapi buku ini lain, isinya orang-orang yang baru gw kenal dan bener-bener bisnis dari 0 dan di Indonesia. Di lingkungan yang sama di mana gw sedang berusaha. Ini sangat penting.

Di buku itu, ada orang namanya Heppy Trenggono. Dia adalah pendiri Balimuda Perkasa. Perusahaan yang bergerak dibidang pembukaan lahan dan perawatan lahan perkebunan kelapa sawit. Dia punya puluhan (atau ratusan ya?) alat-alat berat yang harganya dari ratus juta sampai puluh milyar. Serem bener ya :)

Yang menarik, Pak Heppy dulunya bekerja di bidang IT. Pekerjaan terakhirnya adalah kepala divisi IT di perusahaan Alativ (perusahaan Abdul LAtif yang dulu punya Lativi). Dia cerita bahwa gaji di sana besar dan bisa mendapat kemudahan di mana-mana. Sebelumnya juga dia bekerja di bidang IT. Hebatnya Pak Heppy ini, dia meninggalkan semua kemapanan dan usaha sendiri.

Kaitannya sama bisnis IT apa si Sam? Waktu masih kerja, Pak Heppy sering ngerjain proyek-proyek di luar. Dia sangat berhasil dalam hal nyambi. Pada saat keluar dari kantor, tentunya yang pertama kali di buka adalah perusahaan IT. Hanya saja, setelah beberapa lama dia tinggalkan dan pindah ke bisnis lain. Menurut beliau, susahnya perusahaan besar di Indonesia tentunya mencari perusahaan IT besar lagi, sedangkan perusahaan-perusahaan menengah dan kecil mereka butuh harga murah, akhirnya mahasiswa atau pekerja freelance. Pada saat Pak Heppy buka usaha kecil, dan pasang harga cukup, maka akhirnya sulit bagi dia untuk mendapatkan pekerjaan. Kesimpulan beliau, usaha IT itu sulit.

Cuma mau nambahin, sebetulnya sulit itu di Indonesia. Alasan pertama, tentunya seperti yang dibilang pak Heppy di atas. Alasan berikutnya, penggunaan IT di INdonesia belum sehebat di luar negri. Orang-orang di sini belum fasih dalam penggunaan IT. Sehingga sulit untuk bergerak jika kita punya ide-ide yang inovatif.

Begitulah kira-kira.

Selain itu, baru aja beres baca buku tentang Jeff Bezos (beli di gramedia bukunya), dia adalah pendiri Amazon.com. Ada paham menarik yang dia punya, walalupun agak OOT :D. Komputasi terdiri dari dua fase. Fase pertama adalah ketika manusia mengerjakan pekerjaan dengan cara lama tapi diefisiensikan dengan penggunaan IT. Contohnya penggunaan point of sales dan barcode reader di toko. Berikutnya adalah fase kedua, di mana manusia mengerjakan pekerjaan dengan cara yang baru sama sekali. Berdasarkan pemahaman itu, dia bikin Amazon.com, yang akhirnya mengubah cara orang untuk membeli barang-barang :)

Buat para pengusaha IT kecil di Indonesia, jangan menyerah. Jika berbisnis itu mudah, maka semua orang akan berbisnis. Hal pertama yang perlu disadari adalah susah adalah sesuatu yang harus kita nantikan, karena itu adalah hal alami dalam jalur yang kita ambil.

No comments: