Friday, May 09, 2008

Bis Non-AC Dan Macet


Walhasil,pulang dari BSI.Seudah nunggu lama di pinggir solokan berbau dajal akhirnya dapet juga bis.Dan ternyata bukan bis AC.

Ambil kursi paling blakang. Dan ternyata bapak2 di sebelah ngrokok.

Waktu bis jalan sedikit tiba2 berenti lagi. Ternyata macet.

Singkatanya panas, macet, bau asem, duduk gak enak.... Yah sudahlah, tidur aja.

Thursday, May 01, 2008

Cara Pengusaha Muda Di Amerika Menjadi Kaya

Beberapa hari lalu baca artikel Twentysomething Entrepreneurs di businessweek. Di sana dibahas beberapa pengusaha di USA yang umurnya belum 30 tahun dan menghasilkan jutaan dolar dalam satu tahun. Ada beberapa hal yang menarik dari tulisan-tulisan itu. Berikut ini rincianya,
  1. Mereka dibiayai oleh Venture Capitalist. Ini yang menjadi alasan orang-orang di Indonesia tidak mau berbisnis IT. Sering sekali muncul "kalo di Amerika, banyak angel VC", "di USA VC sangant mendukung..". Betul memang. Tapi dari cerita beberapa orang itu, bisa dilihat beberapa dari mereka bekerja tanpa VC terlebih dahulu, setelah berjalan baru mencari investor. IMHO, ini sangat penting tapi bukan hal utama.
  2. Dari beberapa orang yang ada di list, sebagian besar dari mereka membuat software yang dapat digunakan orang secara gratis.

Dari beberapa orang di daftar tersebut (walaupun tidak semua) mereka memberikan software mereka untuk dapat digunakan gratis. Yang menurut gw paling menarik adalah Chaim Indig. Mereka membuat device touchpad + software yang digunakan di lebih dari 1000 dokter di USA untuk pasien melakukan registrasi. Device-nya mereka bagi-bagikan gratis ke semua dokter itu (bukan cuma software). Mereka mendapatkan pendapatan dari pemasangan iklan pada tampilan device tersebut. Iklan yang ditampilkan adalah iklan-iklan dari perusahaan farmasi. Beuh,... ide ini keren bener. Alasan gw tertarik banget sama yang ini, karena tidak perlu orang yang sering pake internet untuk melihat iklan yang ditampilkan. Tapi semua orang yagn sakit dan datang ke dokter.

Bisa dibayangin, kalo kita bisa bikin bukan cuma software buat registrasi. Tapi software itu digunakan juga untuk mencatat data rekam medis si pasien. Sehingga pada saat pasien tersebut registrasi kembali, sistem bisa menyimpulkan obat apa yang kira-kira paling dibutuhkan oleh si pasien. Tapi gak tau juga, apakah ini melanggar kerahasiaan data rekam medis :)

Kesimpulanya, para pengusaha IT di Amerika banyak yang menjadi kaya bukan karena menjual software-nya. Tapi melalui iklan yang mereka pasang di software-software mereka yagn mereka beri gratis buat para penggunanya.

Sebetulnya, gak perlu harus orang Amerika ya. Asal kita bisa punya ide yang mendunia, kita bisa juga kaya mereka :)

Bisnis IT Di Indonesia Itu Susah

Belakangan ini, salah satu buku yang lagi sering dibaca adalah "10 Pengusaha Yang Sukses Membangun Bisnis Dari 0". Kenapa buku ini menarik? Buku ini berisi cerita 10 orang yang berhasil membangun bisnis di Indonesia. Di pembuka buku itu dijelaskan, bahwa orang-orang yang dipilih ini bukan orang yang berhasil karena dari warisan atau korup :) Isinya adalah betul-betul orang yang membangun bisnis dari 0 di Indonesia. Sam, kok Indonesianya sampe dikasih tebel miring gitu? Ya, soalnya banyak buku-buku yang berisi biografi para pebisnis. Tapi buku ini lain, isinya orang-orang yang baru gw kenal dan bener-bener bisnis dari 0 dan di Indonesia. Di lingkungan yang sama di mana gw sedang berusaha. Ini sangat penting.

Di buku itu, ada orang namanya Heppy Trenggono. Dia adalah pendiri Balimuda Perkasa. Perusahaan yang bergerak dibidang pembukaan lahan dan perawatan lahan perkebunan kelapa sawit. Dia punya puluhan (atau ratusan ya?) alat-alat berat yang harganya dari ratus juta sampai puluh milyar. Serem bener ya :)

Yang menarik, Pak Heppy dulunya bekerja di bidang IT. Pekerjaan terakhirnya adalah kepala divisi IT di perusahaan Alativ (perusahaan Abdul LAtif yang dulu punya Lativi). Dia cerita bahwa gaji di sana besar dan bisa mendapat kemudahan di mana-mana. Sebelumnya juga dia bekerja di bidang IT. Hebatnya Pak Heppy ini, dia meninggalkan semua kemapanan dan usaha sendiri.

Kaitannya sama bisnis IT apa si Sam? Waktu masih kerja, Pak Heppy sering ngerjain proyek-proyek di luar. Dia sangat berhasil dalam hal nyambi. Pada saat keluar dari kantor, tentunya yang pertama kali di buka adalah perusahaan IT. Hanya saja, setelah beberapa lama dia tinggalkan dan pindah ke bisnis lain. Menurut beliau, susahnya perusahaan besar di Indonesia tentunya mencari perusahaan IT besar lagi, sedangkan perusahaan-perusahaan menengah dan kecil mereka butuh harga murah, akhirnya mahasiswa atau pekerja freelance. Pada saat Pak Heppy buka usaha kecil, dan pasang harga cukup, maka akhirnya sulit bagi dia untuk mendapatkan pekerjaan. Kesimpulan beliau, usaha IT itu sulit.

Cuma mau nambahin, sebetulnya sulit itu di Indonesia. Alasan pertama, tentunya seperti yang dibilang pak Heppy di atas. Alasan berikutnya, penggunaan IT di INdonesia belum sehebat di luar negri. Orang-orang di sini belum fasih dalam penggunaan IT. Sehingga sulit untuk bergerak jika kita punya ide-ide yang inovatif.

Begitulah kira-kira.

Selain itu, baru aja beres baca buku tentang Jeff Bezos (beli di gramedia bukunya), dia adalah pendiri Amazon.com. Ada paham menarik yang dia punya, walalupun agak OOT :D. Komputasi terdiri dari dua fase. Fase pertama adalah ketika manusia mengerjakan pekerjaan dengan cara lama tapi diefisiensikan dengan penggunaan IT. Contohnya penggunaan point of sales dan barcode reader di toko. Berikutnya adalah fase kedua, di mana manusia mengerjakan pekerjaan dengan cara yang baru sama sekali. Berdasarkan pemahaman itu, dia bikin Amazon.com, yang akhirnya mengubah cara orang untuk membeli barang-barang :)

Buat para pengusaha IT kecil di Indonesia, jangan menyerah. Jika berbisnis itu mudah, maka semua orang akan berbisnis. Hal pertama yang perlu disadari adalah susah adalah sesuatu yang harus kita nantikan, karena itu adalah hal alami dalam jalur yang kita ambil.