Hari Libur

Di perusahaan kami, libur itu hal yang cukup mewah :) Seringnya di hari-hari libur nasional, kami di kantor, ngerjain kerjaan. Cukup aneh memang, cuma ini kami lakukan buat mempercepat selesainya pekerjaan. Itu berjalan baik selama beberapa bulan belakangan ini.

Dari sekitar satu bulan lalu, di sini ada dua programmer yang kami kontrak. Untuk mereka, kerja hanya 5 hari seminggu. Dari hari senin sampai jum'at. Kami bertiga, tetep kerja 6 hari. Keputusan ini diambil, supaya para programmer tetep cukup istirhat sebanding dengan pekerjaan yang kami kasih. Tapi gw rasa, kami punya tanggung jawab lebih, jadi harus masuk di hari sabtu.

Hari ini, libur nasional nih. Hari natal. Gw dateng pagi dan ruangan kosong. Memang dua programmer ini gak masuk, sesuai dengan aturan yang ada. Kalo tanggal merah gak masuk :) Gak lama kemudian Dankos dateng. Sampe sekitar jam 10an, Harry belum dateng. Karena ada pertanyaan penting, si Dankos telepon dia. Dan, dia hari ini gak dateng ke kantor, karena orang tua mau dateng ke rumahnya. FYI, Harry sekarang sudah nikah, dan tinggal berdua sama istrinya di rumahnya. Asik ya :)

Dengan kejadian ini gw mikir, "iya ya, si Harry sekarang udah punya keluarga sendiri.". Jadi, hari libur itu bukan buat kita sendiri. Pada saat libur, bukan cuma kita yang butuh istirahat atau melakukan hal-hal lain di luar kerjaan. Tapi keluarga dan teman-teman kita (yang mereka kerja normal, dengan hari libur normal) berharap kita untuk libur. Pada hari-hari libur itu mereka berharap kita ada, dan bisa menghabiskan waktu bersama. Apalagi si Harry, yang dia udah punya istri dan rumah sendiri. Gak bisa lagi memposisikan dia kaya kita, yang bisa kapan aja kerja dan sampe kapan aja. Dia punya tanggung jawab sebagai kepala keluarga.

Sejujurnya hal ini gak kepikiran sama gw sebelumnya. Kayanya, perusahaan ini udah harus ngikutin aturan untuk urusan hari libur :)